Selasa, 18 Februari 2014

BUYA KH. ISMAEL HASSAN SH., SETAHUN WAFATNYA.

KH. ISMAEL HASSAN SH., AYAHANDA DAN GURUKU.
  
Satu tahun yang lalu, tepatnya tanggal 13 Februari 2013 setelah berkumandang adzan isya, merupakan suatu waktu yang tidak terlupakan oleh keluarga, sahabat, orangtua murid dan siswa yang turut melihat langsung saat kepergian almarhum Buya KH. Ismael Hassan SH. Waktu itulah Buya menghembuskan nafas terakhirnya dengan tatapan dan linangan air mata yang hadir di ruang khusus ICCU RS OMNI Pulo Mas.

Kepergian Buya menghadap Khaliknya terasa mengharukan, disaat terakhir berhentinya denyut jantung Buya, mengakhiri waktu kehidupan alam dunia yang telah ditentukan oleh Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, Buya wafat dihadapan isteri, anak, cucu dan sahabat serta orangtua dan murid yang beliau cintai, Buya berpulang menghadap Yang Maha Pencipta dengan memperlihatkan wajah yang jernih dan teduh seteduh wajah Buya saat mengunjungi orang-orang yang Buya cintai. Buya menghembuskan nafas terakhir dihadapan keluarga dan sahabat, baik dari kalangan umum maupun pendidikan yang pada akhir kehidupan merupakan tempat menghabiskan waktu kesehariannya.

Buya KH. Ismael Hassan SH., menderita sakit penyempitan arteri pada kedua kakinya sejak tahun 2006, namun semua tidaklah banyak diketahui keluarga dan sahabatnya, Buya masih tetap menjalankan aktifitas keseharian dengan amanah, sampai waktunya di pagi hari saat menjelang adzan shubuh berkumandang tanggal 13 Februari 2013 beliau masuk kamar operasi dan sekitar jam 06.00 pagi Buya keluar kamar operasi dengan mengucapkan syukur kepada Illahi Rabbi dan memberikan senyum teduhnya, kemudian memasuki ruang ICCU Rumah Sakit OMNI Pulomas.

Disaat matahari pagi memancarkan sinar tanggal 13 Februari 2013, segenap keluarga dan sahabat mulai berkunjung menjenguk Buya untuk berjumpa dengan orang yang mereka cintai, Buya tampak tegar menerima kedatangan tamunya bahkan masih sempat memberikan beberapa wejangan sebagaimana layaknya Buya dikala sehat, sampai saat setelah adzan dzuhur berkumandang kondisi Buya mulai menurun, akhirnya beberapa saat setelah adzan isya berkumandang beliau dipanggil menghadap Allah Tuhan Yang Maha Pencipta. InnalIllahi Wa inna Ilaihi rojiun.

Perjalanan hidup Buya KH. Ismael Hassan SH., yang penuh suka dan duka telah memberikan banyak arti untuk memahami dan merenungkan betapa perjalanan hidup seseorang perlu diisi kebaikan dan manfaat bagi sesamanya. Buya telah banyak memberikan contoh dan panutan yang baik, gambaran perjalanan hidup dari seorang yang sederhana, pejuang kemerdekaan Negara Republik Indonesia, Pejuang Pendidikan Berkarakter  sampai menjadi seorang Tokoh Nasional.

Diakhir kehidupan Buya, mulai dari sakit yang dideritanya telah memberikan contoh suatu pendidikan dan pelajaran mengenai keikhlasan seseorang dan juga bagaimana kesiapan untuk menggapai ridho Illahi dalam hembusan nafas terakhir, disaat malaikat diperintahkan oleh Allah Subhanahu wata ’Alla untuk menjemputnya, kepasrahan karena ikhlas dan keindahan disaat menjelang wafat Buya Ismael Hassan SH dapat dijadikan suatu pelajaran bagi keluarga dan sahabat yang ditinggalkan.  

Buya KH. Ismael Hassan SH. Dilahirkan tanggal 20 Juni 1926 Masehi, di suatu desa terpencil  di kaki Gunung Kelabu Kanagarian Simpang Tonang, Kecamatan Duo Koto, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Daerah yang terletak dibelantara Rimba Panti, hutan rimbun dalam deretan Bukit Barisan Sumatera, sekitar 130 km arah utara kota Bukittinggi.

Dirumah yang sederhana di dekat areal persawahan, dalam kehidupan yang serba sederhana Buya dilahirkan dari orangtua Hasan Pinto Kari bin H. Moh. Nur seorang Guru Mengaji dan juga merupakan Tukang Kayu didaerah itu, dengan ibunda Siti Fatimah binti Tuangku Mudo seorang ibu yang sangat mencintai kehidupan keluarga dan anak-anaknya, Buya merupakan anak ke-11 dari 12 bersaudara, 3 orang saudara Buya meninggal dunia saat masih balita.

Kesembilan saudara Buya terdiri dari 3 wanita dan 6 laki-laki, jumlah yang sama dengan cucu langsung Buya 3 wanita dan 6 laki-laki. Adapun saudara Buya adalah, Marahindi Hasan, Sjihabudin Hasan, Nursidah Hasan, Mohamad Arif Hasan, Abdul Malik Hasan, Rohana Hasan, Abdul Muis Hasan, Ismael Hassan, Rakiyah Hasan, enam orang diantaranya adalah berprofesi sebagai Guru Agama, saat ini seluruh keluarga beliau telah berpulang kerahmatullah.

KH. Ismael Hassan SH, beliau biasa dipanggil dengan sebutan Papi, Ayahanda, Kakek, Angku, Buya, bahkan Presiden Soeharto semasa hidupnya menyebut beliau Pak Kiayi, telah menghadap keharibaan Allah Yang Maha Pencipta, pada tanggal 13 Februari 2013 jam 19.55 WIB (berdasarkan waktu kedokteran) di RS OMNI Pulomas, dimakamkan keesokan harinya di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata tanggal 14 Februari 2013 jam 11.55 WIB.

KH. Ismael Hassan SH., wafat meninggalkan istri Hj. Anida Dahar binti H.M. Dahar yang juga putri dari seorang Guru Agama dengan mempunyai 3 orang putra dan 9 cucu, Buya dimakamkan dengan upacara militer, dimulai dari rumah duka Jalan Pulomas Kayu Putih, Jakarta Timur, dishalatkan di Masjid Baabut Taubah Pulomas, masjid yang awalnya adalah sumbangan Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila (YABMP) sebuah masjid ukuran terbesar yang pertama kali dibuat oleh YABMP dan itupun bisa dibangun dengan upaya Buya yang bertemu langsung dengan Ketua YABMP Presiden Soeharto kala itu.

Saat pelaksanaan shalat jenazah yang dihadiri keluarga dan sahabat beliau, serta para siswa, guru dan orangtua murid dari Yayasan Pendidikan Attaubah Pulomas, Al-Azhar Rawamangun, Nurul Iman Jatinegara dan pelayat lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, memenuhi areal Masjid Baabut Taubah Pulomas, sambutan keluarga disampaikan oleh putra beliau Widya Sananda, dan sambutan dari Bapak Eddy Ruchiyat Shoheh Ketua Pembina Yayasan Masjid Pulomas, serta Bapak Hariry Hadi Ketua Pembina YPI dan Yayasan Al-Azhar.

Langit yang semula cerah saat pelaksanaan shalat jenazah Buya seketika berubah mendung, setelah usai shalat dilakukan upacara penyerahan jasad Buya sebagai pejuang kemerdekaan yang memperoleh Bintang Gerilya untuk diserahkan kepada Negara guna dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Kalibata.

Saat terjadinya penyerahan jasad beliau yang diserahkan langsung oleh putra kedua beliau Widya Sananda kepada Negara, turun hujan dengan deras seakan mengiringi perpisahan Buya dengan masjid dan lokasi lembaga pendidikan At-Taubah tempat terakhir Buya melakukan aktifitas kesehariannya, diantara turunnya hujan jasad beliau dimasukan dalam mobil jenazah yang dilanjutkan pemakamannya di Taman Makam Pahlawan Nasional (TMPN) Kalibata oleh TNI, dikarenakan beliau merupakan pejuang Kemerdekaan pada wilayah Teritorial Front Sumatera.

(foto: alarmnewsapril-2013)
Langit yang cerah tetapi tidak terlalu terik dengan disertai angin semilir yang sangat kontras dengan saat penyerahan jenazah di Masjid Pulomas, telah menyambut kedatangan jasad Buya KH. Ismael Hassan SH., di areal pemakaman TMPN Kalibata dan saat dikeluarkan dan dijalankan dari mobil jenazah jasad Buya disambut barisan siswa, Guru dan Orangtua murid Yayasan Asrama dan Pendidikan Islam (YAPI) Al-Azhar Rawamangun,  pada detik-detik memasuki areal pemakaman dengan kondisi langit yang tidak terlalu terik matahari bahkan suasana terasa sejuk, terdengar suara adzan Dzuhur dari Masjid didekat TMPN Kalibata, yang tak sengaja mengiringi pemakaman jasad beliau, terasa suasana khidmat dan sejuk sebagaimana keinginan beliau disaat menjelang Allah Yang Maha Kuasa memerintah malaikat menjemputnya.

Allah Maha Besar dengan segala kehendakNya banyak keinginan Buya dikabulkanNya, letak makam Buya KH. Ismael Hassan SH., dimakamkan persis bersebelahan dengan makam H. Tarmizi Taher mantan Menteri Agama wafat satu hari sebelum beliau, merupakan sahabat, rekan perjuangan dan juga merupakan Pembina YPI Al-Azhar, serta beberapa sahabat perjuangan tampak dimakamkan disekitar tempat pemakaman Buya.

Setelah jasad beliau dimakamkan Bapak A.M. Fatwa yang juga sahabat beliau dalam sambutannya mengatakan “KH. Ismael Hassan SH., merupakan pejuang yang tidak pernah menyerah, sebagai pejuang dalam kemerdekaan Negara Republik Indonesia juga Pejuang Pendidikan, kita telah kehilangan putra terbaik yang selalu amanah dalam melaksanakan tugas, arif dan bijaksana. Semoga Allah Yang Maha Pemurah menjaga dan memberikan tempat terbaik kepada beliau dialam kuburnya”.

KH. Ismael Hassan SH., telah wafat dan beliau diberikan tempat pemakaman sesuai keinginan beliau, di pemakaman yang terjaga asri, depan taman, dekat para sahabat dan dekat masjid yang selalu mengumandangkan adzan disaat menjelang sholat.

(foto: alarmnewsapril-2013)
Selamat jalan Papi, Ayahanda, Kakek, Angku, Buya KH. Ismael Hassan SH., amal dan ajaran Buya telah memberikan banyak manfaat dalam kehidupan kami dan merupakan contoh untuk dapat kami jadikan sebagai suri tauladan. Semoga Allah senantiasa memberikan hidayahNya, melipatgandakan amal kebaikan dan amal karya bakti semasa hidup Buya, menjadikan Buya termasuk golongan khusnul khatimah dan InsyaAllah memperoleh rumah terbaik disyurga, Amin. InnalIllahi Wa inna Ilaihi rojiun.

“Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhaiNya, maka masuklah dalam golongan hamba-hambaku, dan masuklah ke dalam syurgaKu” (Al-Fajr: 27-30)


WiNanda-13Feb2013
(dipostkan: ananda-widyas.blogspot)

Rabu, 27 Maret 2013

HASIL KARYA SISWA SMPI AT-TAUBAH



HASIL KARYA SISWA SMP ISLAM AT-TAUBAH.

Add caption
Sekolah Menengah Pertama Islam At-Taubah Pulo Mas, merupakan sekolah baru didirikan bersamaan dengan dibangunnya Gedung Pusat Pendidikan Islam At-Taubah oleh Bidang Pendidikan Yayasan Masjid Pulo Mas. Adalah merupakan suatu upaya yang tiada henti dari Buya KH. Ismael Hassan SH. sehingga dapat berdiri Sekolah dan Gedung Baru, merupakan suatu impian Buya yang telah terwujud. Karena hal tersebut terkait dengan adanya Peraturan Pemerintah untuk mewujudkan Wajib Belajar (WAJAR) 9 Tahun, yaitu siswa wajib belajar dari mulai Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Pertama.
 
“Dengan adanya suatu Gedung Pendidikan Islam yang terpadu, mulai Taman Bermain, TK, SD sampai SMP, maka diharapkan pembelajaran yang berkelanjutan terkait pendidikan karakter secara Islami akan dapat diselenggarakan oleh Bidang Pendidikan Yayasan Pulo Mas, sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap kehidupan yang lebih baik bagi anak sebagai generasi penerus bangsa Indonesia” demikian dikatakan Sekretaris Bidang Pendidikan Widya Sananda.

Tenaga Pendidik SMP Islam At-Taubah, sebagian besar merupakan tenaga pendidik yang masih muda, dan mereka mempunyai niat untuk menciptakan suatu generasi yang mempunyai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan didasari iman dan taqwa sesuai visi misi At-Taubah.
Melalui kebersamaan dan kemauan maka diharapkan Guru SMP Islam At-Taubah dapat menciptakan suatu pembelajaran yang mempunyai inovasi pembelajaran agar pengetahuan siswa dapat mengikuti perkembangan di masyarakat.

Pada beberapa waktu yang lalu inovasi pembelajaran telah dilaksanakan, siswa diberikan pengetahuan mengenai kebersihan diri dan lingkungan, dengan berdiskusi antara guru dan siswa maka diajukan suatu cara pembuatan Hasil Karya Siswa yaitu SABUN PEMBERSIH TANGAN.
“Ide yang sangat bagus.”, kata seorang orangtua murid SMP Islam At-Taubah mendengar laporan putranya yang akan mencoba membuat suatu hasil karya nyata sebagai penambah pengetahuan anaknya.
Alhasil, Orangtua dan Komitepun mendukung.
Inovasi pembelajaran telah mulai dilakukan oleh para Guru SMP Islam At-Taubah yang peduli akan perkembangan kemampuan siswa melalui pengetahuan Entrepreneurship.

Guru SMP Islam At-Taubah dengan semangat melakukan proses pemahaman pembuatan hasil karya kepada siswa, setelah selesai pembuatan SABUN PEMBERSIH TANGAN yang dirancang sebanyak 100 botol kecil, diusulkan agar Hasil Karya Siswa untuk dipamerkan dan bila mungkin dijual pada saat adanya kegiatan LOKETA Sekolah At-Taubah Februari 2013.

Hasilnya sangat mengagumkan Hasil Karya Siswa banyak diminati, entah kagum ataupun ingin tahu terhadap kemampuan siswa. Tetapi kenyataan yang ada Hasil Karya Siswa sebanyak 100 botol terjual sebanyak 96 botol, dan semula direncanakan akan dijual dengan harga Rp. 2000,-/botol, meningkat menjadi Rp. 10.000,-/3 botol.
“Hebat...”, gumam seorang Guru SD Islam At-Taubah melihat inovasi Guru SMP Islam At-Taubah yang bukan hanya mengajarkan siswa mengenai pembelajaran sekolah umumnya tetapi juga memberikan pengetahuan akan pentingnya Kewirausahaan bagi siswa.

“Betul.. kami sudah mulai mengembangkan suatu pembelajaran terhadap Lingkungan kepada siswa SMP Islam At-Taubah dan hasilnya bagi kami cukup menggembirakan melihat antusias siswa dalam tatacara pembuatan sampai mencoba melakukan penjualan hasil karya mereka.” demikian disampaikan Kepala SMP Islam At-Taubah Bapak H. Saaduddin Hassan.
“Ayo... Siswa SMP Islam At-Taubah lakukan lagi inovasi pembelajaran yang lebih baik, kami menunggu Hasil Karya Siswa lainnya” komentar orangtua murid semakin bersemangat melihat hasil karya putranya.
Selamat siswa SMP Islam At-Taubah, kami tunggu Hasil Karya Siswa yang lain.




Senin, 18 Maret 2013

PENERIMAAN SISWA SMPI ATTAUBAH


SMPI AT-TAUBAH MENERIMA SISWA BARU TAHUN 2013-2014


SMP ISLAM AT-TAUBAH MERUPAKAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM YANG MEMPUNYAI FASILITAS STANDAR SEKOLAH NASIONAL, DENGAN AKSES SEKOLAH YANG MUDAH DI JANGKAU DAN MENGGUNAKAN KURIKULUM NASIONAL YANG DIPADUKAN DENGAN PENDIDIKAN ISLAM, SESUAI VISI DAN MISI SEKOLAH ISLAM AT-TAUBAH PULO MAS DIBAWAH NAUNGAN BIDANG PENDIDIKAN YAYASAN MASJID PULO MAS, KAYU PUTIH, JAKARTA TIMUR.




Minggu, 10 Maret 2013

SMP ISLAM AT-TAUBAH SEKOLAHKU



 SMP ISLAM AT-TAUBAH SEKOLAHKU

Kepala Sekolah SMPI At-Taubah, H. Saaduddin Hassan, S.Ag. alumni Pondok Modern Pesantren Gontor, menyatakan bahwa "SMP Islam At-Taubah merupakan sekolah baru tetapi kami siap membimbing siswa dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan pendidikan nasional, dengan kurikulum terpadu IPTEK dan IMTAQ untuk mendidik anak bangsa berilmu tinggi dan berakhlak mulia, sesuai visi dan misi sekolah Islam At-Taubah".

SMP Islam At-Taubah memang belum lama berdiri, adalah merupakan sekolah yang berwawasan Pendidikan Islam dibawah naungan Yayasan Masjid Pulo Mas. Pendirian SMP Islam At-Taubah merupakan suatu upaya yang dilakukan guna memenuhi standar pendidikan Nasional Wajib Belajar 9 Tahun, diprakarsai oleh Buya KH. Ismael Hassan SH dengan semangat tinggi telah membangun suatu tempat Pusat Pendidikan Islam At-Taubah Pulo Mas yang terintegrasi dari sekolah pendidikan usia dini sampai sekolah menengah.
"At-Taubah itu sekolah Islam yang bagus, Guru-Gurunya ramah, baik dan sabar. Pelajaran yang sulit menjadi mudah", dikatakan oleh Aurel siswa SMP Islam At-Taubah Pulo Mas, saat ditanya komentar mengenai pembelajaran di SMP Islam At-taubah.
 
"At-Taubah itu bisa dibilang rumah kedua, Gurunya baik-baik, bisa diajak curhat, senang dan beruntung banget bisa sekolah disini", kata Dheanda siswa SMP Islam At-Taubah Pulo Mas, yang juga merupaNkan alumni SD Islam At-Taubah.


"Kegigihan Buya KH. Ismael Hassan SH, telah memberikan semangat dan kekuatan kepada Bidang Pendidikan Yayasan Masjid Pulo Mas, untuk mempertahankan citra pendidikan Islam agar kelak nantinya anak didik di sekolah At-Taubah dapat menikmati pendidikan dan pembelajaran yang tidak terputus sampai sekolah menengah, dengan keberadaan gedung yang megah diharapkan dapat memberikan konstribusi terhadap Pendidikan Nasional dengan karakter dan perilaku yang islami, sebagaimana tujuan dari Bidang Pendidikan Yayasan Masjid Pulo Mas yaitu untuk menyelenggarakan dan melaksanakan pendidikan dan pembelajaran bagi siswa didik dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang berilmu tinggi dan berakhlak mulia", demikian dikatakan Widya Sananda selaku Sekretaris Bidang Pendidikan.

  
SMP Islam At-Taubah Pulo Mas, baru berdiri, namun keberadaan SMPI At-Taubah telah mampu memberikan suatu kegiatan pembelajaran yang memenuhi standar Nasional, sehingga dapat memberi kenyamanan belajar bagi siswa didiknya. Adapun kegiatan pembelajaran dan peningkatan mutu siswa dilakukan secara kontinyu dan kekeluargaan yang islami dan ini merupakan ciri khas sekolah At-Taubah sebagaimana yang diharapkan oleh Buya KH. Ismael Hassan SH. selaku motivator Pendidikan Islam yang telah membuat sekolah At-Taubah mempunyai peran penting dalam dunia Pendidikan Nasional.

"Kami akan selalu memberikan yang terbaik kepada siswa, sebagai penerus kehidupan bangsa yang mempunyai ilmu pengetahuan dan pendidikan agama yang baik, sehingga karakter islami insyaAllah akan terbentuk dalam diri siswa SMP Islam at-Taubah" dikatakan oleh seorang Guru SMP Islam At-Taubah Pulo Mas.

"At-Taubah itu tempat pendidikan yang bagus, Guru-gurunya baik dan murid-muridnya juga baik", komentar A. Mikail siswa SMP Islam At-Taubah Pulo Mas.